Sabtu, 30 Juli 2011

psikologi perkembangan

KEWIBAWAAN (GEZAG) DALAM PENDIDIKAN

Kewibawaan atau gezag berasal dari kata zeggen yang berarti “berkata”.

Kewibawaan adalah pembawaan seseorang untuk mempengaruhi orang lain melalui sikap dan tingkah lakunya, dengan penuh daya tarik.

  1. Perbedaan Antara Kewibawaan Orang Tua Dengan Kewibawaan Guru.

1. kewibawaan orang tua

Orang tua adalah pendidik yang terutama, yang menerima tugasnya dari kodrat yang diberikan Tuhan untuk mendidik naknya.

Kewibawaan yang dimiliki orang tua memiliki dua sifat:

1) kewibawaan pendidikan

maksudnya adalah Kewibawaannya yang dimiliki orang tua tersebut bertujuan memelihara keselamatan anaknya dan mebuatnya dewasa baik secara jasmani maupun rohani.

2) Kewibawaan keluarga

Orang tua merupakan kepala dari suatu keluarga.

Tiap-tiap anggota keluarga harus patuh pada peraturan yang berlaku dalam keluarga tersebut. Dengan demikian orang tua sebagai kepala keluarga memiliki perbawa terhadap anggota-anggota keluarganya.

2. kewibawaan guru

Guru menerima jabatan sebagai pendidik bukan dari kodrat, melainkan ia menerima jabatan itu dari pemerintah atau masyarakat.

Kewibawaan guru memiliki 2 sifat :

1) kewibawaan pendidikan

sama halnya dengan orang tua guru berkanaan dengan jabatannya sebagai pendidik telah diserahi sebagian tugas orang tua untuk mendidik anak-anak.

2) kewibawaan memerintah

selain memiliki kewibawaan pendidikan guru juga memiliki kewibawaan memerintah. Mereka telah diberi kekuasaan oleh pemerintah atau intansi yang mengangkat mereka, kekuasaan tersebut meliputi pimpinan kelas :disanalah anak-anak telahdiserahkan kepadanya.

B.Fungsi Kewibawaan dalam Pendidikan.

Pendidikan itu terdaat dalam pergaulan orang dewasa dengan anak-anak (belum dewasa). Sebab pergaulan antara orang dewasa sesamanya, orang menerima dan bertanggung jawab terhadap pengaruh-pengaruh pergaulan itu.

Satu-satunya hal yang dapat dinamakan pendidikan adalah pengaruh yang menuju kekedewasaan anak, sehingga ia patuh dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.

Tidak setiap macam tunduk atau menurut terhadap orang laindapat dikatakan “tunduk terhadap perbawa pendidikan”

Dalam hal ini langeveld menjelaskan :

a) sikap menurut atau mengikut (volgen), yaitu mengakui kekuasaan orang lain yang lebih besar karena paksaan, takut, jadi bukan tunduk yang sebenarnya.

b) Sikap tunduk atau patuh (gehoorzamen), yaitu dengan sadar mengikuti kewibawaaan, artinya menagkui hak pada oranng lain untuj memerintah dirinya, dan dirinya merasa sendiri terikat akan memenuhi perintah tersebut.

Dalam hal terakhir terlihat fungsi kewibawaan pendidikan yaitu memebawa si anak kearah pertumbuhannya yang kemudian dengan sendirinya mengakui perbawa orang lain dan mau menjalankannya juga

  1. pendidik menggunakan kewibawaannya.

Kewibawaan pada pendidik harus berdasarkan beberapa faktor yaitu:

a) dalam kewibawaannya itu hendaklah didasarkan atas perkembangan anak itu sendiri sebagai pribadi

b) pendidik hendaklah memberi kesempatan kepada anak untuk bertindak atas inisiatif sendiri

c) pendidik hendaknya menjalankan kewibawaannya itu atas dasar cinta kepada. Ini berarti berbuat sesuatu untuk kepentingan si anak.


C. Kewibawaan dan Identifikasi

Syarat mutlak dalam pendidikan adalah adanya kewibawaan dalam diri sipendidik tanpa wibawa itu pendidik tidaka kan berhasil dengan baik.

Dalam setiap mascam kewibawaan terdapatlah suatu identifikasi sebagai dasar artinya, dalam melakukan kewibawaan itu si pendidik mempersatukan dirinya dengan yang dididik. Juga yang dididik mempersatukan didinya dengan pendidiknya.

Pada anak ada kemungkinan cara mengidentifikasi:

1) ia dapat sama sekali melenyapkan dirinya sendiri, ia menurut dengan sempurna. Tidak menenteng perintah dan ia cenderung pasif. Bahayanya ialah didalam diri anak tidak tumbuh kesadaran akan norma-norma sehingga tidak sampai pada tingkat penentuan sendiri.

2) Si anak ingin menjadi sang pemegang perbawa.

Hal inipun ada bahayanya yaitu :menurutnya itu tidak seperti yang kita kehendaki.

Kesimpulan : identifikasi pada diri seorang anak mula-mula tertuju pada diri pribadinya sipendidik, kemudian tertuju pada nilai-nilai dan norma-norma, kelak ia lebih melepaskan diri dari pendidiknya dan lebih meunjukkan dirinya kepada nilai-nilai dan norma-norma.

Jelaslah bahwa fungsi kewibawaan dalam pendidikan ialah membuat si anak mendapatkan nilai-nilai dan norma-norma hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar