Sabtu, 30 Juli 2011

b. indonesia

Diksi
Diksi adalah : pemilihan kata-kata untuk mengekspresikan ide atau gagasan dan perasaan.
Diksi yang baik adalah pemilihan kata-kata secara efektif dan tepat didalam makna, serta sesuai pokok masalah dan kejadian.
Seleksi terhadap unsur tanda dan lambang yang tepat, sangat penting untuk komunikasi secara tulisan, karena kita menyampaikan suatu gagasan atau opini tanpa intonasi dan ekspresi wajah.

A.Hal-hal yang mempengaruhi dalam pemilihan kata.
Sebelum menentukan pilihan kata, penulis gharus memperhatikan dua hal pokok., yakni: masalah makna dan relasi
A) Makna
Makna menurut (chaer,1994: 60) terbagi atas beberapa kelompok yaitu:
1. Makna leksial dan makna gramatikal
2. Makna referensial dan nonreferensial
3. Makna denotatif dan konotatif
4. Makna konseptual dan makna asosiatif
5. Makna kata dan makna istilah
6. Makna idiomatikal dan peribahasa
7. Makna kias dan lugas

1. Makna Leksial dan Makna Gramatikal
- Makna leksial adalah : makna yang sesuai dengan referennya, sesuai dengan hasil observasi alat indera atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan.
Contoh : kata tikus, makna leksialnya adalah binatang yang menyebabkan timbulnya penytakit
- Makna gramatikalnya adalah : untuk menyatakan nuansa-nuansa makna gramatikal, untuk menyatakan makna jamak bahasa indonesia, menggunakan proses reduplikasi seperti kata : buku yang beramkana “sebuah buku” , menjadi buku-buku yang bermakna” “banyak buku”

2. Makna referensial dan Nonferensial
- Makna referensial dan nonferensial perbedaannya adalah berdasarkan ada tidaknya referen dari kata-kata itu.
Contoh : kata meja dan kursi (bermakna referen). Kata karena dan tetapi (bermakna nonferensial)

3. Makna Denotatif dan Konotatif
- Makna denotatif adalah makna asli atau makna sebenarnya yang dimiliki kata.
Contoh : kata kurus, bermakna denotatif keadaan tubuhnya tidak berisi
- Makna konotatif adalah bukan makna kata yang sebenarnya
Contah : ia mulai membangun rumah tangganya dengan baik

4. Makna Konseptual dan makna Asosiatif
- Makna Konseptual adalah makna yang dimiliki oleh sebuah kata terlepas dari asosiasi apapun
Contoh : Kata kuda memiliki makna konseptual “sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai
- Makna Asosiasi yaitu : makna yang dimiliki sebuah kata berkenaan dengan adanya hubungan kata itu dengan suatu yang berada diluar bahasa
Contoh : Kata melati berasosiasi dengan sesuatu yang sucu
Kata merah berasosiasi berani

5. Makna kata dan Makna istilah
- Makna kata, dapat bersifat umum, makna kata tersebut menjadi jelas jika telah digunakan dalam sebuah kalimat.
Contoh :kata air dapat bermakna air yang berada disumur, digelas di bak mandi atau air hujan.
- Makna istilah memiliki makna yang tetap dan pasti karena istilah itu hanya digunakan dalam bidang kegiatan atau keilmuan tertentu.
Contoh : kata tahanan dibidang hukum, kata tahanan itu sudah pastiorang yang ditahan sehubungan suatu perkara.

6.Makna Idiomatikal dan peribahasa
- Yang di maksud dengan idiom adalah satuan –satuan bahasa ( ada berupa baik kata,frase,maupun kalimat ) maknanya tidak dapat diramalkan dari makna leksikal,baik unsur –unsurnya maupun makna gramatikal satuan –satuan tersebut.
Contoh : Kata ketakutan,kesedihan,keberanian,dan kebimbangan memiliki makna hal yang disebut makna dasar,kata rumah kayu bermakna,rumah yang terbuat dari kayu.
- Makna pribahasa yangbersifat memperbandingkan atau mengumpamakan,maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.
Contoh : Bagai,bak,laksana dan umpama lazim digunakan dalam peribahasa .
Makna kias dan Lugas
- Makna kias adalah kata,frase dan kalimat yang tidak merunjuk pada arti sebenarnya.
Contoh : Putri malam,bermakna bulan
Raja siang,bermakna matahari

B) Relasi
Relasi adalah hubungan makna yang menyangkut hal :
1. Kesamaan makna (Sinonim)
2. kebalikan makna (Antonim)
3. Kegandaan Makna (Polisemi dan Ambiguitas)
4. Ketercakupan Makna (Himponim)
5. Kelebihan Makna (Redundasi)

1. Kesamaan Makna ( Sinonim )
- Sinonim adalah sebagai ungkapan ( bisa berupa kata,frase,atau kalimat ) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain,
Contoh : kata buruk dan jelek
2. kebalikan makna (antonim)
- Antonim adalah ungkapan berupa kata, frase, atau kalimat yang maknanya dianggap kebalikan dari makna atau ungkapan lain.
Contoh : kata bagus berantonim kat buruk
3. Kegandaan Makna(polisemi dan ambiguitas)
- Polisemi adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu.
Contoh : kat kepala bermakna : bagian tubuh dari leher keatas, seperi terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yag terletak disebelah atas atau depan, seperti kepala meja, kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dll.
- Ambiguitas adalah sebagai kata yang bermakna ganda
Contoh : - lukisan pak habibi
Memiliki 2 arti yaitu : lukisan wajah pak habibi
Lukisan yang dibuat pak habibi


4. Ketercakupan Makna (Himponim)
- Himponim adalah sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupkan bagian dari makna suatu ungkapan.
Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan

5. Kelebihan makna (redundansi)
- Redudansi dapat diartikan sebagai berlebih-lebiha dalam pemakaian unsure segmental pada suatu bentuk ujaran.
Contoh : Bola ditendang si Upin, maknanya tidak akan berubah bila dikatakan bola ditendang oleh si Upin. Pemakaian kata oleh pada kalimat kedua dianggap sebagai suatu yang redundansi atau pemborosan makna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar